Sabtu, 15 Maret 2014

My Avilla, sebuah novel tentang pencarian Tuhan

Sebenarnya udah lama banget pengen bikin review dari buku yang udah dibaca. Tapi baru sekarang kesampaian. Dengan ikut IRC 2014, mudah-mudahan bisa terpaksa belajar  bikin review setiap abis baca buku. Jadi, this is my first review..

Judul            : My Avilla
Penulis         : Ifa Avianty
Penyunting   : Asri Istiqomah
Penerbit       : Indiva Media Kreasi
Tebal Buku  : 184 halaman
Tahun Terbit : 2012
ISBN           : 978-602-8277-49-5


Fajar yang sejak kecil menderita low vision, dan mengalami perlakuan tidak adil dari mama dan kakak yang malu dengan kondisinya, tumbuh menjadi pemuda pendiam, pemalu, canggung dan tampak sedih (hal 51). Berbeda dengan Margriet yang ceria, cerdas, selalu berprestasi dan idola semua orang saking baiknya
(hal. 26).

Dua orang yang sangat bertolak belakang. Kesamaan mereka hanyalah kegelisahan mereka akan konsep tuhan dan beragama yang mereka anut (hal 56). Kesamaan yang membawa mereka pada dialog mengenai Tuhan. Dialog yang membuat mereka dekat dan saling menaruh hati. Fajar yang pertama mengungkapkannya. Tapi meskipun sadar akan perasaannya, Margriet tentu saja menolaknya. Selain menyadari bahwa sebagai muslimah, tidak mungkin dia memelihara virus merah jambu itu, ada alasan lain yang tidak terbantahkan. Yaitu bahwa Fajar terpaut empat tahun di bawahnya, dan Trudy, adiknya sangat menyukai Fajar.

Kisah berikutnya mengenai Fajar yang akhirnya meninggalkan luka hatinya karena ditolak Margriet dan melanjutkan pencarian akan kegelisahannya  hingga mengambil studi di Roma. Juga kisah move on nya Margriet hingga menikah dengan Phil, teman mengajarnya di kampus, muallaf yang bersungguh-sungguh menjalankan agama.

Takdir kemudian mempertemukan Fajar dan Margriet kembali. Setelah kematian ayah Fajar, kecelakaan Trudy, Sakitnya Fajar dan kematian Phil. Dan tentunya setelah perjalanan mereka mencari Tuhan dengan cara mereka masing-masing.

Novel "My Avilla" adalah juara III Lomba Penulisan Novel Inspiratif Indiva 2011. Di samping karena menang lomba, nama penulisnya pun udah jaminan toh..:)
Di sampul belakang, disebutkan bahwa

"Novel ini adalah novel drama cinta nan romantis. Tentu saja cinta yang memberikan lautan inspirasi."

Setuju dengan statement tersebut. Ceritanya memberi inspirasi mengenai cara kita meyakini agama yang kita anut. Setidaknya setahuku, kita emang dilarang untuk taklid buta. Yap, memahami agamapun perlu ilmu. Dan tokoh-tokoh dalam novel ini menggambarkan para pencari Tuhan.

Di samping tentang pencarian Tuhannya, seperti yang tadi aku bilang. Ini novel drama banget. Bikin termehek-mehek juga lho.. Coba baca saat Fajar nekat ndatengin Margriet di kampusnya.

"Saya..akan menunggu..sampai kamu siap..."
"Oh, please, saya nggak akan pernah siap untuk ini. Untuk hubungan aneh ini, Jar. Jangan pernah tunggu saya."

Tenang aja, waktu itu, mereka nggak berdua kok, ada Luna, sahabat Margriet bersama mereka. :)

Oh ya, ada yang terlewat. My Avilla, judul novel ini, diambil dari panggilan Fajar untuk Margriet. Avilla adalah nama tengah Margriet yang berarti my angel. so sweet banget kan.. he..he..

Dan suka banget dengan kalimat di akhir halamannya.

Kebahagiaan itu sesungguhnya sederhana. Dia ada di hati yang bersyukur, dan ketulusan mencintai serta memafkan.