Sabtu, 26 Oktober 2013

Road to my First Storycake

Awal Agustus sampai minggu pertama September ini, seluruh pikiranku tercurah ke audisi Storycake yang digelar IIDN bekerjasama dengan penerbit GPU. Awal baca postingan, aku langsung bertekad untuk ikut. Pertama, karena syaratnya nggak seberapa sulit. Hanya mengirimkan kisah nyata sesuai tema, tiga sampai lima halaman.Motif kedua adalah aku udah lama gabung di IIDN, mupeng banget lihat temen-teman yang produktif. Tema yang diminta adalah Miracle of Dream, Keajaiban Do'a, dan Keajaiban Silaturahmi. Aku langsung menyasar tema kedua. Di fikiranku sudah ada beberapa kejadian yang dialami teman-teman yang menurutku sangat cocok dengan tema tersebut. Saat itu aku yakin bisa mengirimkan naskah sebelum deadline.


Tapi ternyata, menuliskan kisah nyata tak semudah yang kubayangkan. Apalagi jika yang mengalami orang lain. Satu minggu aku tak menghasilkan apapun, kecuali tulisan satu paragraf. Akupun  menyerah. Aku harus menangkap ide lain. Kemudian terfikir tema pertama. Kenapa tidak kutuliskan impianku menjadi penulis. Toh, tidak disyaratkan mimpi itu sudah tercapai. Bismillah.. Karena kisahku sendiri, aku lancar menuliskannya. Tidak sampai dua jam, naskah itu selesai. Aku berniat mengirimkan naskah  itu besok.

Tapi kemudian aku mengurungkan niatku mengirimkannya. Pasalnya, saat membaca  timeline Storycake Miracle Dream di  facebook, naskah yang dikirim kebanyakan seputar mimpi penulis. Dan PJ berharap ada naskah yang berbeda. Waduh, sepertinya ini pertanda buatku. Untuk kedua kalinya, aku harus membuat tulisan yang berbeda. Kemudian aku teringat dengan kisahku saat lebaran kemarin. Dan aku memutuskan untuk menuliskannya. Yah, akhirnya kisah itu yang aku kirim untuk audisi Storycake Silaturahmi.

Selesai mengirimkan naskah, belum berarti aku bisa tenang. Audisi itu mensyaratkan peserta memiliki buku storycake yang sudah beredar, kemudian mengupload fotonya. Dan bagiku, itu bukan perkara yang gampang. Untuk bisa ke toko buku, aku harus menunggu hari minggu. Senin sampai Sabtu, aku mengajar sampai jam dua siang, kecuali hari jum'at. Sore ngantar  anak-anak ngaji, dan mau keluar malam, udah nggak sanggup bikin mata melek. he..he..  Dan saat itu mepet sekali. Deadline mengupload foto tanggal 15 September. Sampai tanggal 14, aku belum punya buku yang diminta.Kebetulan suami juga sedang di luar kota. Akhirnya, dengan segala kenekatan, sabtu malam aku ke toko buku. :) Bersama adik perempuan dan kedua krucilku, kami naik becak, kemudian naik taksi ke sebuah Plaza.

Sampai di sana, kami langsung menuju toko buku, kira-kira lima belas menitan, setelah dibantu mbaknya, buku yang kami cari ketemu. Dari kasir, kami langsung ngacir pulang. Sebelumnya berhenti dua kali di kedai roti, beli roti dan minum untuk dibawa pulang. That's it. Nak taksi di depan plaza, dan kamipun pulang. Perjalanan kilat. he..he.. Di perjalanan pulang, adikku guyon waduh, mahalan taksinya nih. :)
Dan kamipun sampai di rumah sebelum jam sembilan. Anak-anak langsung tidur. - mereka biasa tidur jam 8 sih- . Padahal rencananya mereka yang mau dijadikan model untuk foto yang akan kukirim. Batal deh pemotretan malam itu. 


Akhirnya ketika besok paginya mereka bangun, langsung dikaryakan.he..he.. *emak-emak  kejem :) Setelah beberapa kali jeprat-jepret, berhasil. Aku buka facebook, langsung upload salah satu fotonya. Alhamdulillah, lega... Segala ikhtiar sudah dilakukan. Tinggal nunggu pengumuman. Mudah-mudahan Allah memberi yang terbaik.