Rabu, 12 Juni 2013

You say it best, when you say nothing at all

Setengah berlari, Bhirawa berjalan menyusuri lorong fakultas. Matanya berulangkali berpindah dari jalan ke jam di pergelangan tangannya. Hawa Surabaya yang menyengat membuatnya berkali-kali  mengibaskan krah kemeja yang separuhnya telah basah oleh keringat. Langkahnya semakin cepat saat melintasi lapangan basket. Kaki kanannya baru saja menjejak rumput tepi lapangan ketika...

"Hei...Kapten Bhirawa.."
Panggilan  itu memaksanya untuk menoleh. Jarak lebih dari dua meter tidak membuatnya tidak mengenali sang pemilik suara. Bahkan senyum di wajahnya pun jelas terlihat. Mendadak semuanya terhenti. Tidak ada yang terburu-buru. Tidak ada detak jarum jam. Hanya detak di dadanya yang berlomba. Dan ketika sosok itu mendekat, mendadak suhu  udara turun, membuat  telapak tangannya berubah dingin.

"Bhira..masih ada kuliah..?"
"Enggak...abis ketemu Pak Lubis"
"Udah mau kelar nih skripsinya..."
"Ya...gitu lah..."
"Kamu..."
"eh..Nit, maaf ya, lagi buru-buru, belum dhuhur.." Suara itu seperti terpaksa keluar.
"Oh.. ok, sori...udah hampir jam satu ya.."  Suara itu menggantung.
"Bhira..ini dari aku, dibaca ya.." Sangat lirih, tapi jelas terdengar oleh Bhirawa.
Lipatan kertas itu perpindah tangan tanpa suara. Beberapa detik kemudian, tidak ada kesadaran. Sosok tadi sudah menjauh. Riuh suara sekeliling yang menyadarkannya untuk segera bergegas menuju masjid. Tangannya memasukkan kertas itu ke dalam tas.  

Aku tidak perlu membacanya Nita. Surat cintamu ini , aku yakin isinya juga mewakili perasaanku. Maafkan aku selama ini hanya diam, membuatmu nekat menunjukkan perasaanmu. Kau tahu, betapa aku menghormatimu. Dan menunggu saat yang tepat untuk  mengutarakan niatku. Tunggu aku Nita. Dua bulan lagi, bersama orang tuaku.




Cerita  ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest:Senandung Cinta


11 komentar:

  1. Alhamdulillah sudah terdaftar...
    matur suwun Pakdhe...

    BalasHapus
  2. Widih, dahsyat :D. Langsung bawa-bawa orang tua booooo. Lelaki sejati ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. tengsin mbak, udah keduluan si cewek. he..he..
      makasi ya mbak kunjungannya..:)

      Hapus
  3. Waaaah, serius dooong,

    Sukses ya, Salam
    Astin

    BalasHapus
  4. Woww.. langsung melamar ya? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dong..keburu disamber orang. he..he..
      thanks for coming ya..

      Hapus
  5. wuih cowok yg bertanggung jawab ini yah :D

    BalasHapus
  6. kapten bhirawa-nya so sweet, mau langsung ngelamar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. he..he..iya nih..:)

      makasi ya kunjungannya...

      Hapus