Libur tlah tiba…
Libur tlah tiba…
Hore…hore…hore!!
Sepenggal lagu di atas, meskipun hanya tiga baris, tapi sudah cukup menggambarkan kebahagiaan seorang anak saat hari libur tiba. Begitu juga dengan kedua anak saya. Biasanya mereka menghitung hari menjelang libur sekolah. Ya, ini juga karena bundanya yang semangat woro-woro . :)
“Seminggu lagi libur panjang lho..”
Setelahnya, mereka langsung menanyakan hari, tanggal dan heboh menghitung sendiri. Termasuk si adek yang belum faham konsep tanggal. Dan bisa dipastikan, setiap hari mereka akan menghitung mundur tanggal liburan.
“…berarti empat hari lagi ya bunda..”
“…hore.. kurang dua hari lagi…”
Dan obrolan di rumah nggak jauh-jauh dari tema besar itu. Kapan berangkatnya, nanti di sana mau ngapain aja. Oh ya, biasanya libur sekolah kami berkunjung ke kediaman mertua di desa. Di samping ingin mengenalkan keluarga besar suami dan menjalin hubungan yang dekat , juga ingin memberikan suasana yang berbeda dengan suasana sehari-hari di Surabaya.
Di sana, mereka bisa mendengar kokok ayam sebelum subuh, bermain di sungai, menangkap ikan di sawah, melihat dari dekat batang padi dengan bulirnya yang menguning, menangkap katak, atau kadang-kadang juga menangkap siput.
Senang sekali bisa melihat senyum dan tatapan takjub mereka ketika bisa memegang kecebong, yang selama ini hanya bisa mereka lihat di buku atau televisi. Atau terkaget-kagetnya mereka ketika pertama kali mendengar suara tokek. Atau kadal yang menurut mereka buaya kecil.
Mereka bisa berlari seharian, manjat pohon, memakai topi yang biasa dipakai ke sawah, atau memakai senter yang digunakan untuk menangkap ikan, di kepala dengan bangganya.
Liburan yang begitu menyenangkan. Berharap mereka bisa mengambil kearifan alam, dan memberi mereka jejak pedesaan, seperti yang orang tua mereka pernah rasakan.
Have fun, keep explore your world ya nak…
Libur tlah tiba…
Hore…hore…hore!!
Sepenggal lagu di atas, meskipun hanya tiga baris, tapi sudah cukup menggambarkan kebahagiaan seorang anak saat hari libur tiba. Begitu juga dengan kedua anak saya. Biasanya mereka menghitung hari menjelang libur sekolah. Ya, ini juga karena bundanya yang semangat woro-woro . :)
“Seminggu lagi libur panjang lho..”
Setelahnya, mereka langsung menanyakan hari, tanggal dan heboh menghitung sendiri. Termasuk si adek yang belum faham konsep tanggal. Dan bisa dipastikan, setiap hari mereka akan menghitung mundur tanggal liburan.
“…berarti empat hari lagi ya bunda..”
“…hore.. kurang dua hari lagi…”
Dan obrolan di rumah nggak jauh-jauh dari tema besar itu. Kapan berangkatnya, nanti di sana mau ngapain aja. Oh ya, biasanya libur sekolah kami berkunjung ke kediaman mertua di desa. Di samping ingin mengenalkan keluarga besar suami dan menjalin hubungan yang dekat , juga ingin memberikan suasana yang berbeda dengan suasana sehari-hari di Surabaya.
Di sana, mereka bisa mendengar kokok ayam sebelum subuh, bermain di sungai, menangkap ikan di sawah, melihat dari dekat batang padi dengan bulirnya yang menguning, menangkap katak, atau kadang-kadang juga menangkap siput.
Senang sekali bisa melihat senyum dan tatapan takjub mereka ketika bisa memegang kecebong, yang selama ini hanya bisa mereka lihat di buku atau televisi. Atau terkaget-kagetnya mereka ketika pertama kali mendengar suara tokek. Atau kadal yang menurut mereka buaya kecil.
Mereka bisa berlari seharian, manjat pohon, memakai topi yang biasa dipakai ke sawah, atau memakai senter yang digunakan untuk menangkap ikan, di kepala dengan bangganya.
Liburan yang begitu menyenangkan. Berharap mereka bisa mengambil kearifan alam, dan memberi mereka jejak pedesaan, seperti yang orang tua mereka pernah rasakan.
Have fun, keep explore your world ya nak…
hai mbak.. salam kenal ya :)
BalasHapushai jg..salam kenal kmbali..:)
Hapusliburan di desa pasti membuat anak excited, melihat banyak hal baru ...terutama pemandangan alamnya yang tidak pernah dilihat anak di kota , jadi ingat sepertinya anak saya juga belum pernah lihat kecebong secara asli ...jd peer nich
BalasHapusexcited banget mbak..
Hapusmakasi uda mampir..:)
jangankan anak2 kita yang sudah tua saja sangat suka liburan apalagi klo liburan kekampung, hehehhe selain makanannya yang sedap juga pemandangan yang alami
BalasHapusbener mbak, bikin kangen...
Hapustahanks for coming ya mbak..:)
wah ternyata saya belum bisa menikmati liburan di desa ya. Saya mesti pusing kalau sedang liburan di desa, soalnya anak saya yang usianya hampir tiga tahun selalu ke mana-mana, ga ada berhentinya. Emaknya capek ngikutin terus, kotor kena kotoran kambing dan sapi, apalagi kalau musim hujan, aduuhh... kalau ga diikuti juga bahaya kan masih kecil.. Menjadi pe er saya juga, semoga ke depannya saya bisa menyikapinya dengan lebih bijaksana, menikmati liburan di desa bersama si kecil :)
BalasHapusmakasih ya mbak sharingnya..
he..he.. gitu ya mbak. Kalo saya untungnya di desa banyak sodara2 yang bantu ngawasin anak2. Jadi lumayan deh, saya nggak terlalu repot.
Hapusmudah2an kapan2 bisa berlibur di desa bersama Faiq ya mbak..
makasi udah mampir..:)
Libur di desa memang menyenangkan sekali. Hmm..., jadi kepengen pulang ke Jombang. Salam kenal ya, Bund...
BalasHapussangat menyenangkan...:)
HapusSalam kenal kembali, trima kasih sudah berkenan mampir..